Tak semuanya (ular) berbisa ..!
Kata itulah yang pertama kali aku ucapkan didepan para peserta Workshop
"Pengenalan Jenis dan Penaganan Pada Gigitan Ular" yang
diselenggarakan oleh KP3 (Kelompok Pengamat Peneliti dan Pemerhati)
Herpetofauana (KP3H) Fakultas Kehutanan UGM
Acara ini merupakan workshop kali
kedua yang dilaksanakan oleh KP3H.
Acara serupa pernah dilakukan pada tahun
2009 silam. Tahun 2009 kemarin, saya diberi mandat untuk memberikan
materi mengenai penanganan pertama pada gigitan ular. Acara workshop kali ini
(2012) tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Kembali saya mendapat amanah
untuk sedikit memberikan materi mengenai Pengenalan jenis Ular kepada para
peserta workshop.
Workshop "Pengenalan Jenis dan Penaganan Pada Gigitan Ular" ini
diselenggarakan pada tanggal 29 September 2012 dan bertempat di Auditorium
Fakultas Kehutanan UGM. KP3 itu sendiri merupakan sebuah kelompok studi yang
bernaung di bawah pengawasan HMM (Himpunan Mahasiswa Minat) FORESTATION (Family
Of Forest Resource Conservation) atau biasa di kenal dengan nama Minat
Konservasi Sumberdaya Hutan. Acara ini dapat terlaksana dengan baik berkat
adanya kerjasama antara Eiger Adventure, Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta
serta OMG sebagai media sponsored.
Acara workshop ini sebagian besar dihadiri dari masyarakat sekitar, yakni
para rimbawan bulaksumur (sebutan mahasiswa/i kehutanan UGM). Akan tetapi juga
ada beberapa tamu undangan dari fakultas lain yang hadir dalam acara ini.
Menurut kami, acara pengenalan seperti ini sangatlah penting untuk dilakukan
secara periodik, mengingat fungsi dan kerja kami yang selalu dan senantiasa
bersinggungan secara langsung dengan habitat dari ular itu sendiri. Karena
paradigma di masyarakat yang sudah terbentuk bahwa secara umum menjudge bahwa
semua ular itu berbisa dan berbahaya. Paradigma seperti ini harus segera
diklarifikasi, mengingat tidak semua ular itu berbisa. Untuk itulah kita perlu
mengenal dan membedakan ciri-ciri ular yang berbisa dan yang tidak berbisa.
Pentingnya mengenal dan membedakan ular ini adalah agar kita dapat
menerapkan langkah-langkah yang tepat jikalau sewaktu-sewaktu kita dihadapkan
secara langsung dengan ular-ular yang ada di alam. Alasan lain yang menjadikan
pentingnyan pengenalan jenis ini adalah manfaat dari ular itu sendiri, salah
satunya yaitu bermanfaat sebagai salah satu pendukung suatu ekosistem di alam.
Selain itu semakin berkurangnya populasi beberapa jenis ular mengakibatkan
beberapa jenis ini masuk dalam kategori yang dilindungi menurut undang-undang
dan peraturan pemertintah yang berlaku di Indonesia.
Maka dari itu peribahasa yang berbunyi "tak kenal maka tak sayang"
sangatlah tepat..! karena tanpa kita mengenal secara baik, tentu kita tidak
akan dapat memberikan tindakan yang paling tepat. ......
Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus terlaksana...
|
eiger the real adventure |
|
doorprize : daypack dan tas pinggang |
Terimakasih Jogja..
...72m...